Faktor mengenai fasilitas ruang arsip pun juga menyebabkan masalah tersebut karena kondisi ruang arsip yang belum memadai untuk penerimaan warkah dalam jumlah banyak. Belum adanya prosedur dalam pengelolaan warkah inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Situbondo untuk menciptakan strategi agar warkah tersebut dapat dikelola secara baik dan tepat. Dilatarbelakangi pentingnya penataan warkah PTSL dan perlunya prosedur pengelolaan warkah PTSL, maka penulis bermaksud untuk membuat peningkatan dalam penataan warkah PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Situbondo dengan mengaktualisasikan materi dari pelatihan dasar yang telah penulis pahami dalam kegiatan aktualisasi dengan judul “ Optimalisasi Penataan Dokumen Warkah Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kantor Pertanahan Kabupaten Situbondo”. Yang diharapkan dengan dilakukannya aktualisasi ini bisa untuk meningkatkan penataan warkah program PTSL dan untuk mengatasi kemungkinan permasalahan yang akan timbul pada PTSL kedepannya.

isu utama di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep, isu tersebut adalah Belum Optimalnya Penataan Warkah di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep; Kurangnya Informasi tentang Cara Menyampaikan Pengaduan Terkait Pelayanan dan Kasus Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep; Belum Optimalnya Pelayanan Loket Prioritas di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep. Isu yang telah diidentifikasi kemudian ditapis menggunakan indikator USG dan terpilih isu “Belum Optimalnya Pelayanan Loket Prioritas di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep”. Berdasarkan isu prioritas tersebut, penulis kemudian melakukan analisis untuk menemukan akar masalah sebagai pertimbangan perumusan gagasan alternatif pemecah isu. Gagasan alternatif tersebut adalah “Optimalisasi Informasi Pelayanan Loket Prioritas dengan Menggunakan Video yang Diunggah di Media Sosial pada Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep”. Kurangnya informasi yang didapatkan masyarakat Sumenep mengenai pelayanan loket prioritas membuat loket prioritas di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep belum berjalan optimal. Melalui agenda aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS 2022, diharapkan penulis dapat berkontribusi mewujudkan gagasan alternatif untuk memecah isu yang ada guna meningkatkan kualitas kinerja pada Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep.

Pelayanan Layanan Informasi Pertanahan secara Elektronik pada Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep pada umumnya dilaksanakan dengan baik dan sesuai Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan (SPOPP). Terkadang kendala kerap terjadi pada beberapa pelayanan layanan informasi pertanahan secara elektronik, contohnya pada pelayanan pengecekan sertipikat. Adapun layanan pengecekan sertipikat menurut ketentuan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2020 tentang Layanan Informasi Pertanahan secara Elektronik pada pasal 1 adalah layanan untuk pemeriksaan kesesuaian data fisik dan data yuridis sertipikat Hak atas Tanah dengan data elektronik pada pangkalan data. Permasalahan kerap timbul akibat banyaknya volume pengajuan yang masuk namun terbatasnya kompetensi dan jumlah SDM yang bersangkutan dengan pelayanan ini, oleh karenanya dibutuhkan suatu inovasi dan solusi guna mengoptimalkan pelayanan pengecekan sertipikat secara elektronik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat isu “Optimalisasi Penyelesaian Pengecekan Sertipikat secara Elektronik melalui Pelaksanaan Validasi Buku Tanah di Desa Pabian Kabupaten Sumenep”.

Dalam menjawab permasalahan yang disebutkan tadi maka perlu dilakukan optimalisasi penginputan data pada draft Laporan Keuangan dengan menggunakan fitur mail merge yang ada pada Microsoft Word. Pengoptimalisasian ini merupakan penerapan dari salah satu tahap yang harus dilalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu tahap aktualisasi. Pada tahap ini CPNS diminta untuk mencari isu yang sedang hangat pada unit kerja tempat CPNS ditempatkan, mencari penyebab terjadinya isu, dan juga memberikan gagasan pemecahan isu dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif juga menerapkan teknologi untuk mewujudkan Smart ASN.

Dalam rangka membangun data bidang tanah baru maka dilaksanakan dengan kegiatan pengukuran dan pemetaan terhadap objek bidang tanah yang belum terdaftar.Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, dari faktor internal Kementerian ATR/BPN melakukan perbaikan-perbaikan, baik dari sistem maupun pada dokumen pertanahan. Kantor Pertanahan Kabupaten Tuban juga terus melakukan perbaikan melalui transformasi digital dengan melakukan digitalisasi dokumen pertanahan untuk meningkatkan kualitas data pertanahan itu sendiri sebagai bentuk komitmen. Berdasarkan hal tersebut untuk mendukung tercapainya Manajemen ASN dan Smart ASN, penulis diharuskan untuk profesional dalam mengoptimalkan digitalisasi dokumen pengukuran sebagai pelayan publik yang terpercaya, profesional dan mampu menerapkan nilai nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Sehingga penulis menyusun Laporan Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Data Pertanahan Melalui Optimalisasi Kagiatan Digitalisasi Dokumen Surat Ukur/Gambar Situasi (SU/GS) di Kantor PertanahanKabupaten Tuban”. Gagasan penulis terkait kegiatan digitalisasi surat ukur/gambar situasi (SU/GS) di harapkan mampu membantu instansi dalam meningkatkan kualitas data pertanahan serta dapat meningkatkan pelayanan pertanahan yang cekatan, tanggap dan akurat.

Tujuan dari diimplementasikannya nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK agar terwujudnya ASN yang professional yang meliputi kemampuan untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat, bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan, terus belajar dan mengembangkan kapabilitas, saling peduli dan menghargai perbedaan, berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan, dan membangun kerja sama yang sinergi.

Bukan hanya sebatas alat pembuktian hak, tapi dokumen negara yang wajib disimpan dan dipelihara dengan cara khusus, sebab dokumen ini penting menjadi dasar tertibnya pertanahan yang dikelola negara. Terkait dengan belum rapihnya arsip maka diperlukan gagasan untuk membuat Pengarsipan berkas Permohonan SK dengan media Google Sheets dan Google Drive serta juga memberikan informasi untuk Pegawai lain terkait dimana keberadaan berkas arsip yang telah diselesaikan pelayanannya. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, peserta berminat untuk membantu pengelolaan pengarsipan data berkas Permohonan SK dengan gagasan aktualisasi yang berjudul Pengarsipan Surat Keputusan Kepala Kantor tentang Penetapan Hak Atas Tanah melalui Google Sheets Dan Google Drive.

isu utama adalah Belum optimalnya penyimpanan surat ukur pada Kantor Pertanahan Kota Binjai karena lebih mendesak dan serius apabila tidak segera diselesaikan serta akan berkembang jika tidak ditangani. Kondisi saat ini, Kantor Pertanahan Kota Binjai belum memiliki pengelolaan penyimpanan surat ukur yang baik, sehingga bisa menjadi masalah yang lebih besar. Pengelolaan yang dimaksud oleh penulis merupakan penataan penyimpanan Surat Ukur serta mendigitalisasi penyimpanan Surat Ukur. Melihat situasi tersebut penulis tergerak untuk membuat rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penyimpanan Surat Ukur Melalui Digitalisasi Berbasis Google Drive Di Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai”, semoga dengan dibuatnya Rancangan Aktualisasi ini dapat membantu dalam berinovasi, meningkatkan kualitas mutu dan keterbukaan informasi dalam pelayanan publik sehingga dapat mendukung terwujudnya pengelolaan arsip pertanahan yang berkualitas.

Agenda kedua yaitu nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil. Agenda ini diberikan untuk membekali peserta dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yaitu dengan menjalankan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif. Agenda ketiga yaitu kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance dan mampu memberikan dukungan mengelola tantangan dan masalah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dengan menggunakan perspektif smart ASN. Agenda keempat yaitu habituasi . Agenda pembelajaran ini diberikan untuk memfasilitasi peserta dalam melakukan proses aktualisasi substansi mata pelatihan agenda dua dan agenda tiga di tempat kerja melalui pembiasaan diri terhadao kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari.

Penatausahaan yang seharusnya dilakukan melalui pelayanan informasi kepada publik belum dilaksanakan sebagaimana mestinya seperti belum adanya informasi mengenai pendaftaran tanah, belum adanya informasi tersedianya infografis mengenai informasi-informasi pertanahan, belum terdapatnya videografis tata cara pendaftaran tanah yang diupload di akun youtube tersebut. Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut dapat tercapai dan memecahkan permasalahan yang telah disebutkan maka penulis sebagai Pengelola Informasi Pertanahandi Kantor Pertanahan Kota Padang, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN Ber-AKHLAK berdasarkan kegiatan yang sudah direncanakan sesuai tugas dan fungsi penulis pada Subbagian Tata Usaha, dalam hal ini penulis memilih judul laporan aktualisasi “Optimalisasi Informasi Layanan Pertanahan Di Kanal Youtube melalui Pembuatan Video Konten Di Kantor Pertanahan Kota Padang”