Manajemen data merupakan suatu bentuk kegiatan pengelolaan sumber daya informasi yang meliputi : Pertama, proses pengumpulan data dan pencatatan ke dalam dokumen yang berfungsi sebagai masukan (input) bagi sistem. Kedua, proses penyimpanan sumber daya informasi ke dalam suatu berkas dokumen. Ketiga, pemeliharaan proses penambahan data baru dan perubahan data yang ada supaya sumberdaya informasi tetap mutakhir. Keempat, mengatur (organize) proses penyusunan data sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para pengguna (Jogiyanto, 2005)1 . Manajemen data yang terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, terintegrasi, dan berkelanjutan dapat mendukung kinerja dalam suatu organisasi. Pada Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kota Pematang Siantar, data-data pertanahan masih terpencar pada komputer masing- masing pengolah data pada program terkait.

mengidentifikasi isu yang sedang berkembang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok seorang ASN dalam suatu kantor, yakni Kantor Pertanahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, pasti memiliki beberapa isu di antaranya yaitu belum maksimalnya penyelesaian residu Pnedaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun 2018-2021, belum adanya wadah monitoring alur sertifikasi berkas Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan kepemilikan tanah absentee. Isu-isu tersebut tidak mencerminkan terciptanya sikap smart ASN karena minimnya literasi digital dan pengelolaan manajemen ASN yang baik karena peran PNS sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

Pemanfaatan kemajuan teknologi tentunya semakin memudahkan dalam menjalankan tugas tanggung jawab penulis, namun pada saat ini dalam proses pengumpulan dan pengelolaan data dokumen informasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Timor Tengah Selatan masih belum sepenuhnya memanfaatkan transformasi digital tersebut, dimana masih tidak efektifnya pemanfaatan teknologi dalam menyediakan dan memberi pelayanan informasi baik kepada masyarakat maupun untuk internal instansi sendiri. Hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya pemahaman pegawai dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

salah satu implementasi nyata dari nilai bela negara yang indikatornya cinta tanah air, menjaga tanah dari perkarangan serta seluruh ruang wilayah indonesia. Oleh karena itu, sosialisasi aturanaturan terbaru dan penerapannya menjadi penting agar pemerintah yang Akuntabel dan insan Kementerian ATR/BPN yang berkompeten serta adaptif dapat terwujud. Selanjutnya isu ini menjadi penting bagi penulis, dikarenakan dari 53 berkas yang didaftar pemeriksaan tanah oleh Pemerintah Kabupaten PALI, sebanyak 53 berkas itu juga tidak ada yang lengkap dan juga berkas-berkas tersebut merupakan tahap awal dari pensertipikatan tanah Pemerintah Kab. PALI, dan akan diiringi tahap-tahap berikutnya. Hal ini sangat perlu di antisipasi dengan langkah-langkah edukasi kepada pemohon, baik dengan memanfaatkan literasi media digital ataupun media cetak demi tercapainya good governance dan smart governance, maka dari itu juga penulis mengangkat gagasan kreatif berupa “Sosialisasi Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Permohonan Pemberian Hak (Hak Pakai Selama dipergunakan) untuk Tanah Asset Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir pada Kantor Pertanahan Kabupaten Muara Enim”.

Sehingga apabila pegawai hendak mencari data permohonan ha katas tanah sering sekali pegawai mengalami kesulitan dalam menemukan dokumen-dokumen tahun sebelumnya. Masalah tersebut menjadi salah satu masalah utama pada Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara. Penyebab dari masalah tersebut adalah karena list indeks warkah yang selama ini dipakai tidak sesuai dengan apa yang ada di ruang arsip.. Di samping itu sumber daya manusia yang kurang mengakibatkan penumpukan dokumen yang tidak tersusun rapi dan terhambatnya pengarsipan secara digital serta kurangnya strategi-strategi pengarsipan yang diterapkan. Untuk memecahkan masalah tersebut, sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Dalam rangka mencapai tujuan PP No 24 Tahun 1997 Pemerintah membuat sebuah Program Pendaftaran Tanah yaitu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Berdasarkan Permen ATR/BPN No 12 tahun 2017 Pendaftaran Tanah Sistematis 2 Lengkap adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua obyek Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenaisatu atau beberapa obyek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya. Melalui program PTSL ini diharapkan pada tahun 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia dapat terdaftar dan bersertipikat. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap menjadi Program Strategis Nasional dengan konsep membangun data bidang tanah baru sekaligus menjaga kualitas data bidang tanah yang ada agar seluruh bidang-bidang tanah terdaftar lengkap dan akurat. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, dari faktor internal Kementerian ATR/BPN melakukan perbaikan-perbaikan, baik pada sistem maupun pada dokumen pertanahan yang telah terdata. Kantor Pertanahan Kabupaten Patisebagai bagian unit kerja dari Kementerian ATR/BPN saat ini juga perlu melakukan transformasi digital dengan melakukan digitalisasi dokumen pengukuran berupa Surat Ukur/Gambar Situasi.

Mengingat pentingnya dokumen-dokumen arsip ini sehingga menjadi perhatian penulis untuk melakukan penyimpanan seluruh dokumen keuangan dengan digitalisasi dengan aplikasi Google Drive. Aplikasi Google Drive adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Google. Fungsi Google Drive bukan hanya menyimpan file tapi juga berbagi file, mengedit file, membackup file, membuat catatan dari Google Keep, menyimpan link dan juga backup chat WhatsApp. Google Drive dapat diakses dimanapun berada baik menggunkan computer atau device yang berbeda karena file sudah tersimpan dalam web. Google Drive dapat menyimpan dokumen atau file secara gratis maupun berbayar tergantung pada kapasitas memori penyimpanan itu sendiri.

Sebagai lembaga atau instansi pelayan publik dibidang pertanahan tempat penulis bekerja yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten Kuningan penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam memberikan pelayan kepada masyarakat begitupun di internal kantor pertanahan itu sendiri belum sepenuhnya maksimal hal ini terjadi karena ketidakpahaman dan belum cakapanya pegawai dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya belum optimalnya pencatatan peminjaman buku tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Kuningan yang hanya menggunakan bon saja (manual). Hal tersebut menjadi landasan penulis memilih judul laporan aktualisasi “Optimalisasi Pencatatan Peminjaman Buku Tanah Dengan Menggunakan Google Forms di Kantor Pertanahan Kabupaten Kuningan”.

Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi membuat penulis perlu melakukan analisis kualitas isu dan penapisan isu untuk mendapatkan isu prioritas. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat ditentukan bahwa isu prioritas yang diangkat sebagai Rancangan Aktualisasi penulis adalah “Belum Optimalnya Peta Kerja yang Digunakan dalam Pengecekan Lapangan dalam Rangka Permohonan Pertimbangan Teknis Pertanahan di Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kabupaten Buleleng”. Isu tersebut terpilih menjadi isu prioritas karena peta kerja kurang digunakan dalam kegiatan cek lapangan. Selain itu, apabila peta kerja digunakan di lapangan maka bentuk kertas peta kerja. Hal tersebut akan menyulitkan petugas pengecekan lapangan dalam melakukan kegiatan cek lapangan.

Hasil pengamatan Penulis terhadap Ruang Warkah di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari menunjukan bahwa Warkah yang disimpan di Ruangan tersebut belum tertata secara optimal, serta ditemukan sejumlah warkah berusia relatif tua yang telah mengalami kerusakan karena faktor alamiah, seperti suhu, serangga, dan lainnya, sehingga beberapa data pada warkah tersebut relatif sulit untuk identifikasi. Jika ditinjau dari fungsi dan kedudukan warkah yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi ini tentu akan berdampak negatif terhadap eksistensi dan akesibel warkah di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari. Isu mengenai data pertanahan ini juga menjadi penting karena berkaitan langsung dengan tugas Unit Kerja tempat Penulis bertugas saat ini, yaitu Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, yang menurut Pasal 27 Permen ATR/KBPN 17/2020 mempunyai tugas melaksanakan, inventarisasi, identifikasi, pengelolaan data dan penyajian informasi kegiatan penetapan hak tanah dan ruang dan pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan hak atas tanah dan ruang, penatausahaan tanah ulayat dan hak komunal, penetapan dan pengelolaan tanah pemerintah, hubungan kelembagaan serta pembinaan dan pengawasan mitra kerja dan PPAT. Dengan adanya kegiatan Aktualisasi ini, Isu tersebut diharapkan secara tidak langsung dapat teratasi melalui penerapan serangkaian kegiatan sesuai dengan gagasan yang telah direkomendasikan, yaitu “Optimalisasi Penataan Warkah Pertanahan Melalui Penggunaan Panduan Tata Letak Warkah di Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari 2022”.