Repository Sharing Knowledge merupakan fitur LMS dalam menyajikan dokumen akademik peserta pelatihan.
Selain itu, dalam praktiknya, pemanfaatan teknologi untuk memudahkan kinerja pegawai dalam rangka menganalisis penanganan sengketa dan perkara terlihat belum optimal. Dalam hal penggunaan data sebagai bahan analisis, pegawai melakukan transfer data melalui media sosial pribadi, seperti whatsapp. Data yang terkumpul dalam berkas tersebut kemudian dicetak dan dilakukakan analisa secara manual pada kertas fisik. Hasil analisa manual tersebut kemudian dirumuskan menggunakan komputer dan dicetak kembali dalam rangka pemeriksaan. Kegiatan mengunduh dan printing berkas tersebut akan berulang hingga revisi hasil kajian tersebut yang disetujui oleh atasan. Selain berdampak terhadap menumpuknya berkas file digital yang tidak terpakai baik dalam media sosial pribadi pegawai maupun pada computer ruang kerja, 4 kegiatan rutin tersebut juga menyebabkan banyaknya penggunaan kertas fisik yang terbuang dalam rangka menganalisis suatu penanganan sengketa dan perkara. Hal tersebut mencerminkan kurang akuntabelnya pegawai selaku ASN dalam mengelola barang milik negara secara efektif dan efisien. Selain itu hal tersebut juga mencerminkan kurangnya pemahamaman transformasi digital dan literasi digital yang merupakan unsur dari terselenggaranya SMART ASN.
LA_G1A14K3_Nadhilah-Mustika_199607092022042003.pdf