Saat ini, pengelolaan BMN di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal SPPR dilakukan
dengan memberikan label yang berisi nomor pada setiap barang. Hal ini dapat menyulitkan
dalam proses pendataan, pelacakan dan pengelolaan BMN, karena label dapat rusak,pudar dan
terlepas. Di samping itu terdapat kesulitan dalam mengakses informasi tekait barang tersebut
dikarenakan tidak semua orang paham akan arti nomor pada label.
Dalam kaitannya dengan SMART ASN, pemanfaatan teknologi diperlukan dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mengelola BMN. Quick Response Code (QRCode)
adalah kode dua dimensi yang memberikan beragam jenis informasi secara langsung dengan
menggunakan scan atau pemindaian dengan smartphone. Pemanfaatan QR Code dalam
pengelolaan BMN diharapkan dapat mempermudah untuk mendapatkan informasi lengkap dan
cepat.
Dalam rangka untuk meningkatkan pengelolaan BMN yang lebih baik dan modern, perlu
dilakukan inovasi teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik. Oleh karena itu, penulis dalam rancangan aktualisasi ini mengangkat sebuah
rancangan untuk mengoptimalisasikan inventaris BMN dengan melakukan pendataan dan
penataan BMN menggunakan QR Code.