Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengarsipan dibutuhkan pengelolaan dokumen surat masuk, surat keluar, dan laporan bulanan kedalam media online Google 3 Drive. Google Drive merupakan salah satu aplikasi, yang akan memudahkan untuk menyimpan berbagai macam file, dengan basis online sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini sesuai dengan kebutuhan pelayanan administrasi pegawai. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka gagasan penyelesaian masalah yang diangkat Peserta adalah “Pemanfaatan Google Drive Untuk Pengarsipan Dokumen Surat Masuk, Surat Keluar, dan Laporan Bulanan Tahun 2020-2022 Pada Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang.” Isu yang diangkat diharapkan dapat mengefektifkan dan mengefisienkan pekerjaan pada Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan.

Sesuai dengan fungsi, tugas dan peran ASN yang terdapat dalam Manajemen ASN untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas diperlukan adanya peningkatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar memudahkan proses pelayanan yang diterima oleh masyarakat di Kantor Pertanahan Kota Ambon. Belum optimalnya kualitas layanan dan kurangnya informasi masyarakat terkait pengetahuan tentang syarat dan alur pendaftaran tanah pertama kali secara cepat dan tepat, oleh karena itu perlu dilakukan pengoptimalan layanan dalam bentuk sosialisasi syarat dan alur pendaftaran tanah pertama kali melalui media informasi yang di pasang pada Kantor Desa setempat agar pemohon dapat dengan mudah mengetahui syarat dan alur pendaftaran tanah pertama kali tanpa harus datang ke Kantor Pertanahan Kota Ambon guna memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada layanan pertanahan karena telah memudahkan proses pendaftaran tanah pertama kali. Oleh karena itu dalam rangka aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini penulis tertarik untuk mencari gagasan isu pemecahan masalah dengan mengangkat judul “Sosialisasi Syarat Dan Alur Pendaftaran Tanah Pertama Kali Melalui Media Informasi Digital Pada Kantor Pertanahan Kota Ambon”.

Dalam Tahap penyusunan laporan aktualisasi diharapkan memuat isu aktual yang terdapat pada unit kerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, tidak terkecuali isu yang terdapat pada seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, Kota Sorong, salah satu isu tersebut yaitu berupa adanya permasalahan yang timbul akibat kurangnya ajakan/promosi kegiatan PTSL melalui laman instagram Kantah Kota Sorong, sehingga diperlukan solusi yang berdasar pada core values nilai-nilai BerAKHLAK. Salah satu bentuk gagasan atau ide Peserta dalam menyelesaikan isu tersebut yaitu dengan melakukan “Pemberian Informasi Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) bagi masyarakat di Kantor Pertanahan Kota Sorong”. Penyelesaian isu tersebut diharapkan mampu memberikan hasil yang bermanfaat bagi Instansi dan masyarakat di Kantor Pertanahan Kota Sorong, sehingga permasalahan yang timbul akibat kurangnya ajakan/promosi kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dapat terselesaikan.

Dampak dari hal tersebut ialah terjadinya penumpukan berkas permohonan peralihan hak melalui jual beli. Selain itu, tentu saja mempengaruhi jangka waktu penyelesaiannya. Yang seharusnya dapat selesai dengan lebih cepat, tetapi karena terdapat berkas yang tidak lengkap atau tidak jelas penyelesaiannya menjadi lebih lama. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengangkat isu ―Kurang Optimalnya Penggunaan Lembar Verifikasi dalam Berkas Permohonan Peralihan Hak Melalui Jual Beli Pada Loket Kantor Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat‖ tersebut sebagai bentuk Tugas Aktualisasi. Dengan diangkatnya isu tersebut, hasil yang diharapkan ialah ―Optimalisasi Penggunaan Lembar Verifikasi dalam Berkas Permohonan Peralihan Hak Melalui Jual Beli Pada Loket Kantor Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat‖ Berdasarkan uraian di atas, laporan aktualisasi ini disusun sebagai landasan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam upaya mewujudkan pribadi ASN yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai ASN dalam instansi.

Informasi mengenai prosedur pelayanan pertanahan seperti pendaftaran hak atas tanah, peralihan hak, pengukuran, penyelesaian sengketa serta informasi mengenai berkas persyaratan yang perlu dilengkapi beserta informasi mengenai bentuk konsep-konsep surat permohonan dan/atau surat pernyataan yang dibutuhkan akan memudahkan masyarakat, karena dapat mengetahuinya tanpa harus datang langsung ke Kantor Pertanahan Kota Singkawang. Oleh karena itu Penulis mengangkat isu “Belum optimalnya pemanfaatan media informasi untuk sosialisasi alur prosedur Penerimaan, Distribusi Pengaduan, dan Syarat Penanganan pada Penyelesaian Kasus Pertanahan  di Kantor Pertanahan Kota Singkawang” yang dalam pembahasan selanjutnya akan Penulis gali akar masalahnya dan akan ditemukan gagasan-gagasan pemecah isu lalu dari gagasan-gagasan tersebut dipilih satu untuk dijadikan gagasan terpilih dalam memecahkan isu di atas. Kemudian juga akan disusun rencana kegiatan beserta tahapan-tahapannya untuk mewujudkan Optimalisasi pemanfaatan media informasi untuk sosialisasi alur prosedur Penerimaan, Distribusi Pengaduan, dan Syarat Penanganan pada Penyelesaian Kasus Pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Singkawang.

Selain itu, pemanfaatan teknologi yang belum maksimal untuk memudahkan kinerja pegawai belum diterapkan dalam pengelolaan arsip warkah dan buku tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang. Dalam mengakses dan mencari arsip warkah dan buku 4 tanah pegawai melakukan pencarian secara manual, dengan memeriksa berkas berdasarkan pengelompokannya sehingga memerlukan banyak waktu untuk menemukan arsip yang diperlukan. Hal tersebut menunjukkan kurang kompetennya pegawai selaku ASN dalam mengelola arsip warkah dan buku tanah, selain itu hal tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman transformasi digital dan literasi digital sebagai unsur dari penyelenggaraan SMART ASN. Untuk itu, pada rancangan aktualisasi ini, penulis akan memfokuskan pembahasan isu terkait belum optimalnya pengelolaan arsip warkah dan buku tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang. Untuk mengaktualisasikan materi-materi pelatihan dasar yang telah penulis terima, serta urgensi untuk menuntaskan isu tersebut, maka dengan ini penulis mengangkat judul rancangan aktualisasi “Penggunaan spreadsheet dalam rangka optimalisasi pengelolaan pengarsipan warkah dan buku tanah pada seksi penetapan hak dan pendaftaran tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang”. Adanya media spreadsheet untuk melacak letak arsip warkah dan buku tanah diharapkan dapat membantu kinerja pegawai, dalam mengakses dan mengelola arsip warkah dan buku tanah dalam memaksimalkan kualitas pelayanan pendaftaran tanah pertama kali, pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah, dan layanan informasi pertanahan berupa pengecekan sertifikat dan surat keterangan pendaftaran tanah, dan kepentingan penyelesaian sengketa dan pemeriksaan di pengadilan.

Penulis menemukan bahwa salah satu penyebab adanya tunggakan yaitu kekurangan berkas yang menjadi sayarat dalam pendaftaran tanah, sehingga menurut penulis diperlukan format surat pemberitahuan yang memuat informasi terkait data tunggakan yang dapat memberikan informasi kepada pemohon memngenai kekurangan berkas yang harus dipenuhi agar memudahkan dalam permintaan perlengkapan dokumen serta memuat tahap-tahap penyelesaian tunggakan. Jika tidak dilakukan percepatan pelayanan tunggakan hal ini tentu berkaitan dengan tidak tercapainya peran dan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik serta tidak mencerminkan manajeman ASN yang baik yaitu tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Oleh karena itu, penulis beranggapan diperlukan Suatu format surat pemberitahuan untuk permintaan melengkapi berkas serta memuat mengenai tahap-tahap penyelesaian tunggakan. Dengan latar belakang berikut, maka penulis tertarik untuk menyusun rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Pendaftaran Tanah Pertamakali Melalui Pembuatan Format Surat Pemberitahuan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang”

Berdasarkan penjabaran yang diuraikan penulis, sebagai Calon Analis Hukum Pertanahan di Lingkungan Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional dan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa dirasa tepat untuk mengangkat isu terkait “Belum Optimalnya Pengelolaan Warkah Pendaftaran Tanah Secara Digital Pada Kantor Pertanahan Kota Pematang Siantar”. Dengan dilakukannya digitalisasi ini, diharapkan dapat membantu kerja ASN dalam menjalankan peran dan fungsinya. Selain itu, penulis juga mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK)  berdasarkan kegiatan yang sudah direncanakan sesuai tugas pokok dan fungsi penulis pada Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengangkat isu di atas menjadi judul rancangan aktualisasi yaitu “Optimalisasi Pengelolaan Warkah Pendaftaran Tanah Secara Digital Pada Kantor Pertanahan Kota Pematang Siantar”

Sebagai wujud aktualisasi dari pelaksanaan habituasi, maka penulis mengangkat isu yang telah dilakukan identifikasi, tapisan, analisis berdasarkan kondisi yang terjadi di satuan kerja penulis saat ini yaitu “Belum optimalnya pendataan keluarmasuknya buku tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang”. Dalam mewujudkan layanan yang valid, transparan dan memberikan kepastian hukum.  “Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya : “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.” Berdasarkan hal diatas, maka penulis menyusun laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pendataan Keluar-Masuk Buku Tanah Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang”. Gagasan penulisan yang diangkat diharapkan dapat membantu satuan kerja dalam menyelesaikan kegiatan layanan elektronik yang masih sering terjadi keterlambatan pelayanan, sehingga dapat memberikan efektivitas dan efisiensi yang menunjang salah satunya pada kegiatan pelayanan elektronik.

Jumlah target PTSL sendiri khusus untuk pada Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2022 adalah sebanyak 250 bidang pada K1. Dengan target yang ditetapkan, maka terdapat pula beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaan PTSL oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya. Kelancaran Program PTSL masih terhalang oleh minimnya pengetahuan dan pemahaman petugas pengumpulan data yuridis (puldadis) mengenai prosedur dan kelengkapan berkas persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat untuk mengikuti Program PTSL. Formulir pendaftaran tanah melalui PTSL yang harus diisi oleh masyarakat juga sering kali tidak lengkap yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tata cara pengisian formulir berkas permohonan. Selain itu, koordinasi antara petugas yuridis Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya dengan masyarakat sebagai peserta PTSL masih tergolong kurang, sehingga menyebabkan rendahnya progres pengumpulan data yuridis (puldadis) permohonan pendaftaran tanah melalui Program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Jayawijaya.