Sub Bagian Tata Usaha yang mengelola pengadministrasian pengadian Alat Tulis Kantor (ATK) dalam hal ini terdapat manajemen pengelolaan barang. Barang masuk ATK akan dibuat pelaporan dan disesuaikan dengan barang keluar agar pelaporan kesediaan barang seuai dengan data fisik ATK. Pengadministasian inventaris di Kantor Pertanahan Kabupaten Lahat masih menggunakan pembukuan inventaris yang dirasa penulis belum optimal dalam pengadministrasian barang alat tulis kantor (ATK). Dengan itu, maka penulis Menyusun Rancangan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pengadministrasian Barang Keluar Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lahat”. Isu yang diangkat diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan yang saat ini sudah berbasis 4.0 guna meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal ini tercecernya atau terselipnya barang ATK yang keluar, serta pencatatan barang keluar yang lebih terperinci.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukandalam pembangunan Negara ini. Sejumlah keputusan – keputusan strategismulai dari memformulasi kebijakan sampai penetapannya dalam berbagaisektor pembagunan yang ditetapkan oleh ASN. Yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efesien. Untuk dapat membentuk sosok ASN pforesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Latihan Dasar (Latsar). Adanya program Latsar tersebut diharapkan mampu membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar BeraAKHLAK yang meluputi: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Dengan demikian peserta Latsar khususnya pada lingkupKementerian ATR/BPN dapat menjadi ASN yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan public, perekat dan pemersatu bangsa.

Disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dengan kebijakan sumber daya manusia dalam mengemban tugas kerjanya. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai, karena merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Untuk itu presensi mempunyai peran penting karena merupakan salah satu acuan untuk mengukur kinerja pegawai. Pada kantor Pertanahan Kota Makassar untuk kegiatan Apel di laksanakan tiap hari dari hari Senin-Kamis dan sebelum pelaksanaan Apel seluruh pegawai wajib untuk mengisi Presensi Kehadiran, namun dalam pelaksaan Apel terdapat kendala dalam pelaksanaanya yang tidak tepat waktu tentu saja akan berdampak lambatnya pelaksanaan pelayanan. Hal ini terjadi dikarenakan untuk metode Presensi Kehadiran yang dilakukan masih manual dengan pencatatan diselembar kertas. Para pegawai yang ingin mengisi harus mengantri tentunya memerlukan waktu yang cukup lama. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Presensi Online Menggunakan Google Form Agar Pelaksanaan Apel Efisien Pada Kantor Pertanahan Kota Makassar”. Kedisiplinan pada Kantor Pertanahan Kota Makassar sangat berkaitan erat dengan fungsi ASN sebagai pelayan publik. Untuk mendukung efisiensi pelaksanaan Apel, penulis memanfaatkan aplikasi digital yang mana merupakan bentuk penerapan dari SMART ASN.

perkembangan teknologi survei dan pemetaan tematik pada saat ini sangat mendukung dalam penyediaan data pertanahan yang efektif, efisien, dan akurat, sehingga penulis perlu mengangkat isu mengenai kemampuan penggunaan aplikasi survei dan tematik di Kantor Pertanahan Kabupaten Boalemo. Selain itu, isu ini dipilih juga sebagai bentuk untuk mendukung Rancangan Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) 2020-2024 berdasarkan Land Management Paradigm menjelaskan bahwa Kadaster dan Infrastruktur Pertanahan (KIP) dibutuhkan sebagai pondasi untuk mencapai visi dan misi Kementerian ATR/BPN.

Dalam upaya melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, Penulis sebagai CPNS Kementerian ATR/BPN dengan jabatan Pengelola Informasi Pertanahan pada Subbagian Tata Usaha Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar menemukan beberapa isu selama melaksanakan tugas fungsi jabatan di Subbagian Tata Usaha salah satunya adalah penyampaian Informasi tentang layanan pertanahan kepada masyarakat melalui media sosial Instagram yang kurang optimal karena banyak merepost kegiatan dari akun media sosial Kementerian ATR/BPN, sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui persyaratan maupun prosedur pengajuan permohonan pelayanan pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar. Dengan demikian, setelah menimbang tugas dan fungsi jabatan sebagai Pengelola Informasi Pertanahan yang menerapkan nilai-nilai dasar PNS Ber-Akhlak serta Manajemen ASN dan Smart ASN maka penulis mengambil judul aktualisasi “Optimalisasi Media Sosial Dalam Penyampaian Informasi Pertanahan Melalui linktree di Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar”.

Berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, yaitu Smart ASN. Terdapat beberapa unsur pembentukan Smart ASN yang diantaranya profesionalisme, dalam konteks isu ini seharusnya ASN selain profesional dalam memberikan pelayanan juga harus memiliki sifat profesional dalam melakukan verifikasi berkas yang baik dan benar selain itu pentingnya kreativitas seorang ASN sangat penting guna memberikan inovasi dan terobosan dalam melakukan tugasnya. Oleh karena itu penulis mengangkat isu “Ketiadaannya Lembar Checklist Verifikasi Kelengkapan Berkas Untuk Permohonan Pendaftaran Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak Tahun 2022”.

Seorang Aparat Sipil Negara perlu mendukung visi kementerian dengan menunjukkan sikap yang berlandaskan pada nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral,dan tanggung jawab pada pelayanan publik sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dengan menyadari tugas, fungsi serta tanggung jawab Aparatur Sipil Negara maka penulis berupaya dapat menjawab permasalahan- permasalahan yang ada di Kantor Pertanahan Kota Baubau khususnya pada pelaksanaan digitalisasi warkah.

Akan tetapi, survei yang telah di realisaikan dirasa masih kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden dalam pengisian survei. Adapun penyebab kurang optimalnya pengisian survei, mulai dari belum optimalnya fungsi petugas loket dalam memberkan layanan informasi, kurangnya monitoring ataupun evaluasi dari Manager Loket, dan Kurang optimalnya penggunaan media informasi seperti barcode. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat isu “Kurang optimalnya Pengisisan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur” tersebut sebagai bentuk Rancangan Aktulisasi. Dengan di angkatnya hal tersebut, hasil yang diharapkan ialah “Optimalisasi Pengisian Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur”.

Melalui media sosial citra seseorang maupun organisasi dapat terbentuk dengan keaktifannya dalam berbagi informasi kepada pengguna informasi tersebut. Namun dalam realisasinya, media sosial Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak masih kurang dalam pemanfaatannya, khususnya dalam informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat akibat konten yang tidak informatif dan inovatif dan tertutup oleh konten-konten unggahan ulang sehingga informasi yang diberikan kurang optimal. Hal tersebut mempengaruhi ketidaktahuan masyarakat akan informasi yang diberikan Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak, sehingga menurunkan citra positif Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak dalam memberikan pelayanan publik. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis menyusun Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Pembuatan Konten Weekly Corner Update (Info Terkini Akhir Pekan) Melalui Instagram Sebagai Upaya Penyebaran Informasi Pertanahan Terbaru Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak”.

n. Selain itu, terbatasnya perangkat elektronik juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan informasi terkait pelayananpertanahan masih disampaikan secara manual oleh petugas loket Kantor PertanahanKabupaten Bangkalan. Apabila dalam satu waktu terdapat banyak pemohonyangmelakukan permohonan, maka akan menyebabkan antrean semakin menumpukkarenaterbatasnya petugas loket dan menyebabkan beban kerja petugas loket yangsudahkompleks menjadi lebih berat. Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan, maka Penulis membuat LaporanAktualisasi dengan judul “Digitalisasi Informasi Persyaratan Permohonan PelayananPertanahan Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bangkalan” dengan harapandapat membantu proses penyampaian informasi persyaratan pelayanan pertanahan menjadi lebihefisien.