Sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, yang menjadi objek BPHTB adalah
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.4 Adapun, perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan tersebut meliputi: Jual beli, Tukar-menukar, Hibah, Hibah wasit,
Waris, Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain, Pemisahan hak yang
mengakibatkan peralihan, Penunjukan pembeli dalam lelang, Pelaksanaan putusan
hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, Penggabungan usaha, Peleburan
Usaha, Pemekaran Usaha, dan Hadiah. Namun dari Perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan yang sering terjadi dalam masyarakat adalah Jual beli, Tukar-menukar,
Hibah (Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan dari pemberi hibah, namun
pemberi hibah masih hidup), Hibah wasit (Perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan kepada penerima hibah namun belaku setelah pemberi hibah wasiat
meninggal dunia) dan Waris.