Dari ketiga isu yang dapat penulis identifikasi di atas, isu belum efisiennya pengerjaan berkas
LINTOR menjadi isu utama yang diangkat dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini, mengingat program ini
mulai berlangsung kembali sejak bulan Juli 2022 lalu. Gagasan rancangan aktualisasi yang diajukan penulis
berupaya untuk menyelesaikan isu potensi ketidakakuratan maupun tidak konsistennya input data, serta
pembentukan satu data yang terintegrasi melalui pemanfaatan sumber daya yang telah ada. Dengan
demikian, penulis mengajukan judul aktualisasi berupa Penyusunan Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah
dan Berita Acara Pemeriksaan Lapang secara digital dengan Mail Merge dan Cloud Storage dalam
Rangka Meningkatkan Efisiensi Pengerjaan Berkas LINTOR di Kantor Pertanahan Kabupaten
Tuban. Pemilihan gagasan ini dilakukan guna memudahkan pegawai di seksi P2 untuk mengadopsi tahapan
kegiatan yang ada ke dalam rutinitas pekerjaan harian. Penerapan gagasan ini tidak terlepas dari konsep
SMART ASN yang mununtut seluruh ASN dapat melek teknologi dan dapat memanfaatkannya untuk
perbaikan kualitas maupun kuantitas hasil kerja. Secara rinci, pengerjaan berkas secara digital melalui satu
data yang terintegrasi ini menerapkan kolaborasi digital antar pegawai, khususnya di seksi P2. Selain itu,
kolaborasi ini menuntut adanya kecakapan menggunakan perangkat, khususnya perangkat komputer yang
telah umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Diharapkan gagasan aktualisasi yang diangkat ini dapat
membantu mempercepat proses pemberkasan pada program LINTOR yang dikerjakan oleh seksi P2 Kantah
Kab. Tuban yang saat ini mulai berjalan hingga sistem penunjang yang lebih lengkap tersedia layaknya pada
program PTSL. Di masa yang akan datang, gagasan kreatif seperti ini dapat diadopsi kembali untuk
program-program maupun kebijakan pertanahan lainnya yang masih belum difasilitasi dengan sistem yang
mendukung.