Berdasarkan pengamatan penulis selama berada di Bagian Tata Usaha di Kantah Tanjung
Jabung Timur, penulis menemukan beberapa permasalahan terkait inventaris BMN. Kondisi BMN
belum dilengkapi oleh label yang menudahkan mengidentifikasi barang apakah statusnya baik ,
rusak ringan, lengkap, kurang, maupun berlebih. Dengan adanya pelabelan akan memudahkan
sensus BMN disetiap ruangan sebagai pengguna BMN.
Berdasarkan kendala kendala yang ditemukan tersebut, penulis ingin meningkatkan
kualitas inventaris BMN di Kantah Tanjung Jabung Timur menuju tertib pengelolaan BMN, dan
meningkatkan hubungan harmonis antara pengelola barang dengan kuasa pengguna barang.