Repository Sharing Knowledge merupakan fitur LMS dalam menyajikan dokumen akademik peserta pelatihan.
Namun upaya validasi Buku Tanah yang dilakukan Kantor Pertanahan Mamuju masih belum optimal. Jumlah pegawai yang melakukan validasi tidak sebanding dengan jumlah Buku Tanah yang ada. Berdasarkan data dari situs Statistik Layanan Elektronik ATR/BPN, Desa Botteng merupakan desa dengan capaian validasi Buku Tanah yang rendah yaitu hanya 12,4% yang sudah tervalidasi dari jumlah 1.637 Buku Tanah yang ada. Hal tersebut menjadi alasan mengapa desa tersebut memerlukan optimalisasi validasi Buku Tanah. Selain terbatasnya tenaga yang melakukan validasi, kondisi Kantor Pertanahan Mamuju yang rusak akibat bencana gempa bumi pada Tahun 2021 silam menjadi salah satu penghambat kegiatan validasi Buku Tanah. Tidak adanya target jumlah validasi Buku Tanah yang ditetapkan juga menjadi faktor penghambat sehingga tidak adanya motivasi pegawai untuk melakukan validasi Buku Tanah. Jika validasi Buku Tanah ke sistem KKP terhambat maka kegiatan pelayanan pertanahan yang lainnya juga akan ikut terhambat karena kurangnya database.
Annisyah Putri Lestari.pdf