Koordinasi yang efektif dalam sebuah organisasi sangat diperlukan
karena tanpa adanya koordinasi maka setiap anggota dalam organisasi tidak
memiliki pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan
organisasi itu sendiri. Koordinasi merupakan salah satu fungsi admnistrasi dan
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain dengan memberi
instruksi/perintah, mengadakan pertemuan dan memberikan penjelasan,
bimbingan atau nasihat (Handoko (2016: 162). Pentingnya koordinasi dalam
rangka untuk mengarahkan aktivitas kearah pencapaian tujuan organisasi dan
mengurangi ketidakefisienan serta konflik yang merusak organisasi.
Pengkoordinasian dimaksudkan agar para pimpinan mengkoordinir sumber
daya manusia dan sumber daya lain yang dimiliki organisasi tersebut.
Kekuatan suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk menyusun
dan memadukan berbagai sumber dayanya dalam mencapai suatu tujuan.
Kegiatan dari satuan-satuan organisasi berbeda dalam kebutuhan integrasi.
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi
pelaksanaan tugas dan derajat saling tergantung bermacam-macam satuan
pelaksananya (Handoko, 2016: 190).
Dalam rangka meningkatkan pelayanan terkait pengendallian dan
penertiban tanah dan ruang di Indonesia, maka Direktorat Jenderal
Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang menyusun platform spasial
produk-produk pengendallian dan penertiban tanah dan ruang di Indonesia
dalam Spasial Geoportal Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban
Tanah dan Ruang.
Permasalahan yang ada dalam perencanaan kegiatan pada
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang dalam
penyusunan program dan anggaran adalah kurangnya koordinasi antar
direktorat dalam penyampaian hasil capaian target sehingga memperlambat dalam penyusunan program dan anggaran dan penyusunan program yang
kurang sesuai dengan probis dikarenakan hasil kerja antar direktorat
tidak/belum terintegrasi. Pemanfaatan IT dalam hal ini Gisliner dalam dilakukan
untuk percepatan penyusunan program yang efektif dan akurat yang bersinergi
dan kolaborasi, Hal ini juga termasuk laporan capaian target untuk program
pengelolaan pertanahan di daerah sehingga dapat dianalisa kendala manfaat
secara akurat dalam rangka penyusunan program dan anggaran di daerah
untuk tahun berikutnya