Permen ATR/BPN 27 Tahun 2020 Tentang Renstra Kementerian ATR/BPN
2020-2024 dan hasil Rakesnas ATR/BPN tahun 2023 telah mengamanatkan
pelaksanaan transformasi digital. Secara statistik, pada September 2023
tercatat sebanyak 107 Juta bidang tanah telah tercatat dalam database
kementerian ATR/BPN. Hal ini berimplikasi terhadap naiknya statistik akses
data KKP, akses informasi pada aplikasi sentuh tanahku, aplikasi Gistaru, dan
geoportal Bhumi (www.bhumi.atrbpn.go.id) setiap tahun. Data pada aplikasi
eoffice menunjukkan bahwa Pusdatin menerima permintaan/pertukaran data
dan informasi pertanahan dan ruang sebanyak 173 surat pada tahun 2021,
kemudian tahun 2022 meningkat hampir 300% sebanyak 579 surat, sedangkan
bulan Januari s/d Juni 2023 sebanyak 269 surat. Belum optimalnya kualitas
informasi pertanahan dan ruang di ATR/BPN terjadi karena interopabilitas
kelembagaan masih belum efektif dilaksanakan pada geoportal Bhumi.
Sebagai satker pengelola Bhumi, diperlukan langkah konkret berupa
penerapan microservice keyclock, geoserver dan interoperabilitas kelembagaan
pada pengembangan geoportal Bhumi. Ini dapat dilakukan dengan reengineering geoportal Bhumi dengan mengadopsi teknologi geonode pada Atlas
(Atlas.atrbpn.go.id). Teknologi Atlas juga diadopsi dalam geoportal Bhumi yang
berguna sebagai web-portal yang menyediakan akses seperti layanan pencarian
dan penggunaan data ke berbagai jenis data dan informasi geospasial dari
setiap unit kerja Kementerian ATR/BPN. Geoportal Atlas telah terintegrasi
dengan Bhumi melalui katalog. Selain itu, penyediaan layanan interoperabilitas
kelembagaan ATR/BPN perlu diperkuat agar berbagai
Instansi/Kementerian/Lembaga dapat berbagi data dan informasi dengan
lancar berdasarkan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang telah ditetapkan dengan
jelas. Dengan begitu, optimalisasi penyajian data dan informasi pertanahan dan
ruang dengan pengembangan Bhumi akan memberikan kontribusi besar dalam
mendukung interopeabilitas kelembagaan di Kementerian ATR/BPN. Dengan
sistem yang terintegrasi dan transparan, Bhumi akan menjadi sumber
informasi yang handal dan berdaya guna, sehingga mampu memperkuat
pengelolaan sumber daya pertanahan dan tata ruang secara holistik dan
berkelanjutan untuk kepentingan bangsa dan negara.