Sebuah organisasi dengan budaya kinerja sejati adalah ketika staf
meningkatkan kinerja organisasi karena mereka mau melakukan yang
terbaik dan dimampukan untuk melakukannya. Selanjutnya, staf menerima
bimbingan dan dukungan yang diperlukan untuk mencapai
kinerjanya. coaching sangat diperlukan di sini.
Faktor lain yang menjadi kunci sukses pelaksanaan Sistem Manajemen
Kinerja PNS ini adalah adanya dialog kinerja. Atasan harus meluangkan
waktu dan tempatnya untuk memberikan coaching ke bawahan. Individu dan
tim pun harus mengambil tanggung jawab secara penuh dalam memantau
dan mengelola kinerja mereka masing-masing terhadap sasaran, ukuran
dan target yang ditepati. Kolaborasi menjadi kunci, dan untuk bisa
berkolaborasi harus ada kemauan memberi dan menerima.
Atasan pun harus melakukan monitoring dan evaluasi secara komprehensif
serta memberikan feedback ke pegawai untuk perbaikan berkelanjutan.
Dalam implementasi Sistem Manajemen Kinerja PNS, terdapat dua hal, yaitu
terkait dialog kinerja dan pengelola kinerja (Guspika-Kepala Pusbindiklatren
Bappenas):
Pertama, Penyusunan Rencana SKP dilakukan melalui pembahasan atau
dialog antara pegawai dengan pejabat penilai kinerja dan/atau pengelola
kinerja/tim pengelola kinerja. Kedua, adanya pengelola kinerja yang
berperan penting dalam menjaga keselarasan kinerja individu dengan
kinerja organisasi, Jika terkait dengan orang dan budaya betul-betul
tantangan yang nanti di lapangan memerlukan internalisasi.