Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022 Tentang
Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan, peserta Diklat PKP harus menyusun
Produk Aktualisasi Kepemimpinan untuk unit kerja penulis. Produk Aktualisasi
Kepemimpinan ini merupakan salah satu Evaluasi Produk Aktualisasi Kepemimpinan terhadap
pengelolaan perubahan dalam bentuk inovasi yang bertujuan meningkatkan kualitas
pelayanan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan pada Seksi Survei dan Pemetaan maka
harus dilakukan terobosan dan inovasi layanan. Sebelum melakukan inovasi layanan maka
harus dilakukan diagnosa organisasi untuk mengetahui isu-isu strategis dan permasalahan yang
terjadi pada unit kerja masing-masing. Seksi Survei dan Pemetaan mempunyai tugas
melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang dan ruang, pemeliharaan kerangka dasar
kadastral nasional dan pengukuran batas administrasi dan kawasan, pengukuran dan pemetaan
dasar, survei dan pemetaan tematik bidang dan kawasan pertanahan dan ruang serta pembinaan
tenaga teknis dan surveyor berlisensi.
Pengukuran dan pemetaan bidang yang dilakukan pada seksi survei dan pemetaan menjadi
tonggak utama kegiatan pertanahan yang paling dasar. Dari pemetaan yang terpadu dan
berkualitas akan diperoleh data yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaan layanan yang
berkaitan dengan pertanahan. Hal ini tentunya akan menjadi informasi yang sangat penting
bagi publik di era digitalisai saat ini. Setiap bidang tanah yang telah terdata dan terpetakan
akan lebih mudah untuk diakses bagi pemegang hak maupun pihak-pihak yang membutuhkan
informasi pertanahan. Pemetaan yang lengkap dan sistimatis akan dapat disajikan apabila
semua bidang tanah telah di data dalam sistem pertanahan, melalui aplikasi KKP
(Komputerisasi Kegiatan Pertanahan).
Bahwa Kabupaten Karimun terdapat warga keturunan Tionghoa yang tinggal dalam lokasi
tertentu dan homogen. Untuk daerah kawasan permukiman warga Tionghoa menjadi perhatian
khusus dalam hal penyampaian iformasi kegiatan-kegiatan yang menyangkut masalah
pertanahan. Dalam hal ini yang berhubungan dengan aksi perubahan adalah kurangnya kualitas
data yakni banyaknya bidang tanah yang belum terpetakan dikarenakan keterbatasnya
penyampaian bahasa yang bisa dipahami. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba untuk
memberikan aksi perubahan melalui sosialisasi dengan tim efektif dan stakeholder terkait,
dengan harapan komunikasi bisa dipahami dengan baik sehingga akan bisa mendapatkan
tujuan yang diharapkan yaitu memberikan / menginformasikan mengenai tanah yang dikuasai
beserta bukti kepemilikan yang dimiliki.