Repository Aksi Perubahan

Repository Sharing Knowledge merupakan fitur LMS dalam menyajikan dokumen akademik peserta pelatihan.


Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Melalui Penyediaan Layanan IGT Pertanahan dan Ruang Multiguna di Lingkungan Kementrian ATR/BPN

    Bintang Aulia Pradnya Paramita, S.Si, M.Sc | 16 January 2024

Abstract


Peraturan Menteri ATR/KaBPN Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang mengatur sistematika penyelenggaraan dan pengaturan IGT pertanahan dan Ruang yang siap pakai dan dimanfaatkan. Keberadaan IGT sekaligus menjadi alternatif baru Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pelayanan data dan informasi pertanahan & ruang. Selain itu, dengan adanya penyediaan IGT ini diharapkan mampu memberikan kepastian informasi geospasial pada sektor prioritas investasi serta bermanfaat bagi team leader, unit kerja dan instansi, dan pemangku kepentingan lainnya. Adanya isu belum adanya layanan IGT Pertanahan dan Ruang Multiguna kepada berbagai stakeholder menjadi pertimbangan dalam penyediaan layanan geospasial untuk berbagai pemangku kepentingan, seperti badan pemerintah maupun non-pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Dalam pelaksanaan program tersebut, rencana kegiatan terbagi ke dalam tiga fase yaitu fase persiapan, fase implementasi/inti, dan fase monev dan pelaporan. Selanjutnya, pembentukan tim kerja efektif untuk mewujudkan rencana aksi perubahan yang didasarkan pada tugas dan kemampuan anggota tim. Tim efektif aksi perubahan terdiri atas mentor, coach, team leader, dan supporting member. Untuk mencapai tujuan dari implementasi program IGT, diperlukan strategi untuk menjadi lebih unggul (striving for excellence) yang terdiri dari nilai perseverence, integrity, respect, innovation, dan teamwork. Team leader menerapkan beberapa poin untuk membangun integritas dengan dirinya sendiri maupun tim efektif, yaitu komitmen, ketersediaan sarana prasarana kerja, program unggulan, monitoring dan evaluasi, dan apresiasi. Ketua tim bertanggung jawab untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. Terdapat empat keluaran (output) dalam inovasi aksi perubahan, yaitu IGT Turunan/Derivatif Pertanahanan dan Ruang; Sistem Informasi/Instrumen Layanan; Aspek Regulasi/Payung Hukum/Dokumen Operasional; dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. Selain itu, terdapat xv pencapaian tambahan yang dimaksudkan untuk perbaikan sistem pelayanan, yaitu percepatan penyelesaian basis data pertanahan, inisiasi kolaborasi Kementerian ATR/BPN dengan PT. MAPID, dan pembinaan pada kantor pertanahan terdeklarasi kota lengkap. Keterampilan yang sangat berguna dalam penyusunan rencana inovasi aksi perubahan diantaranya manajemen hubungan publik, pelatihan dalam adversity quotient, serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penerapan strategi komunikasi dilakukan pada pemangku kepentingan untuk pembangunan tim kerja internal dan eksternal yang efektif dan efisien. Gagasan inovasi yang ditargetkan adalah penyusunan sebuah model layanan IGT Pertanahan dan Ruang sebagai bentuk optimalisasi PNBP di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Inovasi ditagetkan mencapai output berupa : 1) IGT derivatif pertanahan dan ruangt, 2) prototype sistem informasi / instrumen layanan IGT pertanahan dan ruang, 3) dokumen operasional layanan, 4) kolaborasi melalui perjanjian kerja sama. Capaian output sesuai target yang direncanakan, dibagi menjadi 2 (dua), yaitu capaian output utama dan capaian output tambahan. Capaian output utama sebesar 110% dan capaian output tambahan sebesar 95%. Keberhasilan capaian output berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi yang diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Adapaun peningkatan tersebut : • Kualitatif : antuasiasme publik untuk memanfaatkan layanan IGT sebesar 80%, dapat menggambarkan proyeksi optimalisasi masa kini dan masa depan, serta lebih siap dalam perencanaan modernisasi layanan IGT pertanahan dan ruang sebagai bentuk upaya self financing dan transformasi digital • Kuantitatif : simplifikasi layanan dari 14 hari menjadi 1 hari, efiesiensi pemakaian kertas, optimalisasi PNBP baik masa kini ataupun masa depan Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh team leader dan tim efektif untuk mendeseminasikan output yang dicapai diantaranya Seminar Nasional Dalam Rangka Hantaru 2023; Paparan Proses Bisnis, SOP dan SP Layanan IGT Pertanahan dan Ruang; Paparan Model Layanan IGT Pertanahan dan Ruang xvi kepada Komunitas Geospasial; dan Paparan Model Layanan IGT Pertanahan dan Ruang Kepada Multi-Stakeholder. Selanjutnya, ditetapkan lima kriteria dalam menilai keberhasilan inovasi, yaitu memberti nilai tambah organisasi dan pemangku kepentigan, memiliki unsur kebaruan, bisa direplikasi, dapat diterapkan secara berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi geospasial sebagai alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan informasi terkait pertanahan dan ruang memiliki dampak signifikan. Penerapan model bisnis yang inovatif dan inklusif juga menjadi kunci dalam memaksimalkan manfaat dari pemanfaatan IGT. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan perubahan ini juga terkait erat dengan komitmen penuh dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung dan menggunakan layanan informasi geospasial adalah hal yang krusial, sambil memastikan bahwa data dan informasi yang dihasilkan dapat digunakan secara bijak dan bermanfaat. Pemantauan yang berkelanjutan, evaluasi periodik, serta penyesuaian strategi dan rencana aksi perubahan akan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Dengan keseriusan dan kegigihan bersama, diharapkan penerapan perubahan ini dapat memajukan tata kelola pertanahan dan ruang menuju ke arah yang lebih efektif, efisien, dan berkesinambungan.

Dokumen PDF LIAP_BINTANG_KEL iv_compressed (1).pdf

Kategori & Pelatihan : Aksi Perubahan PKA | Pelatihan PKA Angkatan II Tahun 2023
Keyword :