Capaian kinerja redistribusi tanah di Provinsi Sumatera Selatan dalam
kurun waktu 2019-2023 belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Pada tahun 2020 dimana capaian mencapai 89,88% juga belum dapat
mencapai realisasi maksimal 100%, dan perlu dicatat bahwa pada tahun
tersebut target redistribusi sebanyak 5.000 bidang. Secara rata-rata realisasi
redistribusi tanah di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun 2019-2022 sebesar 58,48%. Untuk tahun
berjalan ini sampai dengan 26 Agustus 2023, realisasi sertipikat baru mencapai
13,57%. Hasil analisis USG menunjukkan bahwa isu strategis “Kurang
akuratnya data obyek bidang tanah dan data subyek bidang tanah di lokasi
yang ditetapkan sebagai lokasi redistribusi tanah” merupakan permasalahan
prioritas untuk ditangani.
Gerakan Melek Aplikasi Bhumi GTRA merupakan gerakan untuk
menimbulkan kesadaran bersama di lingkungan Kanwil BPN Sumatera Selatan
mengenai pentingnya penggunaan aplikasi Bhumi GTRA dalam mendukung
pekerjaan di Kantor. Sedangkan Optimalisasi Penyediaan Dara TORA Bumi
Sriwijaya (OPOR BU SRI) merupakan sistem pendukung yang dibuat untuk
melengkapi penggunaan aplikasi Bhumi GTRA itu sendiri.
Hasil aksi perubahan ini dapat meningkatkan kinerja realisasi
redistribusi tanah menjadi sembesar 63,50% dari sebelumnya yang hanya
sebesar 36,93%. Inovasi dari Aksi Perubahan ini diharapkan dapat berlanjut
untuk jangka menengah dan jangka Panjang. Hasil aksi perubahan berupa
GEMPITA dan OPOR BU SRI menjadi tools bantu bagi Kantor Pertanahan dalam
menganalisis lokasi-lokasi yang akan menjadi target penlok untuk redistribusi
tanah di tahun-tahun mendatang. Selain itu system yang dibangun dapat juga
menjadi tools dalam evaluasi capaian legalisasi asset dan redistribusi tanah di
atas tanah yang bersumber dari pelepasan Kawasan hutan.